Pagi ini saya membaca sebuah artikel di koran lokal. Artikel itu membahas tentang bagaimana Pemerintah Yunani berupaya menyelamatkan negaranya dari krisis ekonomi yang dialaminya. Berbagai macam program sudah dilakukan. Akan tetapi ternyata program itu tidak juga membuahkan hasil.
Ada sejumlah negara yang tergabung dalam Zona Euro ingin membantu Yunani di dalam mengeluarkan mereka dari krisis tersebut. Namun bantuan itu menjadi buah simalakama bagi Yunani. Kalau bantuan itu mereka terima maka mereka mau tidak mau harus mengikuti kemauan sang pemilik bantuan. Sementara rakyat Yunani banyak yang tidak setuju dengan kemauan sang pemilik bantuan.
Sedangkan jika Yunani menolak bantuan tersebut maka Yunani akan kolaps alias bangkrut. Sebab dana yang mereka miliki sangatlah terbatas.
Menurut ahli ekonomi, pengertian krisis ekonomi secara sederhana yang saya pahami adalah suatu keadaan dimana sebuah negara yang pemerintahnya tidak dipercaya lagi oleh rakyatnya. Khususnya masalah finansial. Rakyatnya tidak mau lagi menyimpan uangnya di bank-bank yang ada. Sehingga bank-bank mengalami kesulitan uang tunai. JIka itu terjadi maka bank sentral akan mencairkan asetnya untuk menalangi semua bank-bank itu. Setelah itu maka harga-harga akan naik seiring dengan banyaknya uang tunai di masyarakat akibat bank kelebihan uang tunai.
JIka keadaan itu terjadi maka negara memasuki masa krisis. Negara tidak mampu membayar hutangnya. Hutangnya sudah jauh diatas PDB-nya. Pengeluaran yang ada seperti gaji PNS, tentara, polisi dan pelayanan publik tidak mampu di-cover lagi oleh pemerintah.
Pengen tahu selanjutnya? Ikuti terus artikel berikutnya !!
myasirarafat.wordpress.com 